Dua malam aku gelisah, dua malam jua tidur tidak lena. Bagai disentap aku terbangun sendiri, dengan dada berdebar-debar tidak menentu. Aku duduk di atas tilam sambil melunjurkan kakiku. Sempat pula ku menjeling jam yang tergantung di dinding, dalam cahaya samar aku nampak jarum jam baru menunjukkan pukul 3.30 pagi. "Masih awal lagi..." aku mengeluh sendirian.
Tiba-tiba aku teringat akan pertemuan itu. Sudah dua kali kutempuhi, namun aku tewas pada perjuangan yang tak sudah. Pagi nanti aku akan bertemu lagi, menghadap lagi orang-orang itu. Aahhhh... kalaulah boleh aku menghindarinya tapi melarikan diri tak akan menyelesaikan apa-apa. Aku mengusap mukaku sendiri, berpeluh dan kerimasan. Aku gelisah..
Dalam cahaya suram terasa bagai dinding-dinding itu mengejekku.. bagaikan sedang berpesta mentertawakan diriku. Aaahhhh... Mengapalah persoalan sekecil ini menganggu ketenangan hati dan fikiranku..?
Aku kembali berbaring, dengan satu surah dan sebaris doa aku cuba melelapkan mata. Aku perlu rehat dan tidur yang cukup. Aku tak boleh berpaling lagi, aku mesti menghadapi orang-orang itu pagi nanti, mesti...!
Pagi sebelum melangkah keluar rumah aku membaca Fatihah, ayat Qursi dan Ayat 4 Qul. Aku berselawat dan terus berselawat dalam perjalanan itu. Aku bertekad tidak akan mengaku kalah dan tewas buat kali ke tiga. Aku berserah kepadaNYA.
Ketika aku mendapat jawapan gembira, aku terdiam agak lama. Hanya di dalam hati aku mengucap syukur berkali-kali.. Alhamdulillah. Airmata yang hangat terjun laju dari kelopak mataku.. sebak dan terharu. Ini yang aku inginkan, ini yang kunanti. Tertebus rasanya harga diriku yang hampir kecundang. kalau sebelum ini aku merasa cukup malu untuk mengangkat muka dan memandang mereka. Kini aku sudah boleh tersenyum dengan mereka. Betapa sebelum ini aku merasa sangat tercabar dan merasa kecil di hadapan mereka. Kini aku senyum dan tersenyum lagi.
Saat kukhabarkan berita gembira itu pada mama, mama berkata "Alhamdulillah, semua itu dengan izinNYA"dalam nada suara yang ceria. "mama baca surah Yasin tiga malam berturut-turut berserta doa" sambung mama lagi. Ohhh mama...terima kasih mama..terima kasih. Aku terharu sekali mendengar pengakuan mama. Ingin saja detik itu kupeluk dan kukucup mama sepuas hatiku tapi sayang jarak yang jauh tak memungkinkan aku berbuat demikian ketika itu. Betapa dalam keadaan kesihatannya yang kurang memuaskan itu, dia masih sempat mendoakan untukku. Sungguhpun semua yang berlaku dengan keizinanNYA tapi padaku berkat surah dan doa yang dibaca mama lah yang membuatkan aku berjaya.
"mama..oh mamaku... engkaulah ratu hatiku..."
Tiba-tiba aku teringat akan pertemuan itu. Sudah dua kali kutempuhi, namun aku tewas pada perjuangan yang tak sudah. Pagi nanti aku akan bertemu lagi, menghadap lagi orang-orang itu. Aahhhh... kalaulah boleh aku menghindarinya tapi melarikan diri tak akan menyelesaikan apa-apa. Aku mengusap mukaku sendiri, berpeluh dan kerimasan. Aku gelisah..
Dalam cahaya suram terasa bagai dinding-dinding itu mengejekku.. bagaikan sedang berpesta mentertawakan diriku. Aaahhhh... Mengapalah persoalan sekecil ini menganggu ketenangan hati dan fikiranku..?
Aku kembali berbaring, dengan satu surah dan sebaris doa aku cuba melelapkan mata. Aku perlu rehat dan tidur yang cukup. Aku tak boleh berpaling lagi, aku mesti menghadapi orang-orang itu pagi nanti, mesti...!
Pagi sebelum melangkah keluar rumah aku membaca Fatihah, ayat Qursi dan Ayat 4 Qul. Aku berselawat dan terus berselawat dalam perjalanan itu. Aku bertekad tidak akan mengaku kalah dan tewas buat kali ke tiga. Aku berserah kepadaNYA.
Ketika aku mendapat jawapan gembira, aku terdiam agak lama. Hanya di dalam hati aku mengucap syukur berkali-kali.. Alhamdulillah. Airmata yang hangat terjun laju dari kelopak mataku.. sebak dan terharu. Ini yang aku inginkan, ini yang kunanti. Tertebus rasanya harga diriku yang hampir kecundang. kalau sebelum ini aku merasa cukup malu untuk mengangkat muka dan memandang mereka. Kini aku sudah boleh tersenyum dengan mereka. Betapa sebelum ini aku merasa sangat tercabar dan merasa kecil di hadapan mereka. Kini aku senyum dan tersenyum lagi.
Saat kukhabarkan berita gembira itu pada mama, mama berkata "Alhamdulillah, semua itu dengan izinNYA"dalam nada suara yang ceria. "mama baca surah Yasin tiga malam berturut-turut berserta doa" sambung mama lagi. Ohhh mama...terima kasih mama..terima kasih. Aku terharu sekali mendengar pengakuan mama. Ingin saja detik itu kupeluk dan kukucup mama sepuas hatiku tapi sayang jarak yang jauh tak memungkinkan aku berbuat demikian ketika itu. Betapa dalam keadaan kesihatannya yang kurang memuaskan itu, dia masih sempat mendoakan untukku. Sungguhpun semua yang berlaku dengan keizinanNYA tapi padaku berkat surah dan doa yang dibaca mama lah yang membuatkan aku berjaya.
"mama..oh mamaku... engkaulah ratu hatiku..."
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
BalasPadamDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny